Minggu, 11 Juni 2017

Budidaya Jagung dan Singkong

Biji Langsung dan Vegetatif
(Singkong dan Jagung)


Singkong/Ketela Pohon
Pengolahan Tanah/ Persiapan Lahan.
  1. Membersihkan tanah dari berbagai macam jenis tanaman pengganggu (gulma) yang nantinya bisa menghambat pertumbuhan singkong.
  2. Membuat bedengan untuk memudahkan penanaman bibit singkong. Ukuran bedengan bisa disesuaikan dengan berapa banyak singkong yang akan ditanam dan berapa luas lahan yang dimiliki. Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Pembibitan
  1. Gunakan varietas unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi.
  2. Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
  3. Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
  4. Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5 cm lurus.
  5. Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Penanaman
  1. Meruncingkan ujung bawah stek Ketela Pohon dengan cara melihat mata tunasnya (mata tunas menghadap keatas).
  2. Kemudian ditanam sedalam 5 – 10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian stek tertimbun tanah.
Perawatan
  1. Mengganti bibit yang mati dengan yang baru.
  2. Menghilangkan semua jenis tanaman gulma yang mengganggu.
  3. Pemupukan menggunakan pupuk kandang juga  diperlukan. Takaran pupuk sekitar 2 ton per hektar.
  4. Pada saat musim kering, penyiraman harus dilakukan secara rutin.
  5. Panen
  6. Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok. Dengan umur Ketela pohon  6 sampai 12 bulan tergantung jenis dan varietasnya.
  7. Panen dilakukan dengan cara mencabut batang singkong dari tanah kemudian mengambil singkong yang tertinggal dalam tanah.

Jagung
Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, kemudian dicangkul dan diratakan. Setiap 1 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman.
Pembibitan
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Benih yang digunakan adalah benih yang diproduksi pabrik sehingga sudah dicampur dengan insektisida.

Penanaman
  1. Membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3-5 cm. Dengan jarak dalam satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak antar baris 70-75 cm.
  2. Memasukkan 1-3 benih jagung kedalam satu lubang tanam.
  3. Kemudian tutup dengan tanah tanpa dipadatkan.
Perawatan
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl sebanyak 50- 100 kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap.
  1. tahap pertama (pupuk dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam.
  2. tahap kedua (pupuk susulan I), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam.
  3. tahap ketiga (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.

Panen
Umur panen jagung sekitar 86-96 hari setelah tanam.
Jagung dipanen dengan cara memutar tongkol berikut kelobotnya/mematahkan tangkai buah jagung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan praktikum genetika tumbuhan variasi genetik

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN oleh, NURUL HIDAYATUN NAJAH 1604020010 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKU...