Minggu, 11 Juni 2017

Variasi Genetik Buah Apel



Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo... para petani berdasi, kalian pasti tau yang namanya buah apel kan? Semua orang pasti pernah makan buah yang satu ini. Kalau membicarakan tentang buah apel pasti tidak jauh dari kota Malang. Kota Malang adalah pusat budidaya apel di Indonesia. Tapi, apakah kalian tau ada berapa jenis buah apel yang dijual dipasaran Indonesia?
Berikut ini saya akan jelaskan tentang variasi genetik buah apel.

Keragaman dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup. Keragaman genetik disebabkan karena adanya keragaman gen. Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.
Apel adalah jenis buah -buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Apel dibudidayakan di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan /apel liar). Apel memiliki sekitar 57.000 gen, jumlah tertinggi pada genom tumbuhan yang dikaji sejauh ini dan lebih banyak gen dari genom manusia (kira-kira 30.000).
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan ber daun gugur , mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting. Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 – 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter.
Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak , dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 cm. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji.
Tanaman Apel mempunyai banyak varietas, bentuk buah yang berbeda, warna kulit buah, serta rasa yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis buah apel:

No
Nama Jenis
Warna Kulit
Biji
Rasa

1
Malang
Hijau semburat merah
Sedikit dan besar
Manis asam

2
Manalagi
Hijau kekuningan
Sedikit dan besar
Manis

3
Fuji
Merah muda
Sedikit dan besar
Manis

4
Salmon
Merah muda kemerahan
Sedikit dan besar
Manis

5
Merah
Merah
Sedikit dan besar
Manis asam

6
Granny Smith
Hijau muda
Sedikit dan besar
Asam



1.      Apel Malang
 
Apel Malang sebenarnya memiliki nama asli Rome Beauty, tetapi lebih dikenal dengan nama Apel Malang karena apel ini banyak dibudidayakan di Malang, Jawa Timur. Apel ini memiliki kulit berwarna hijau dengan semburat merah. Rasa dari apel ini perpaduan antara manis dan asam. Daging buah berwarna putih kehijauan dengan tekstur halus dan tidak dapat dipisahkan. Biji buah sedikit sekitar 1-10 biji per buah dengan ukuran besar. Buahnya berbentuk agak bulat dengan lekukan di bagian ujung. Berat rata-rata apel ini per buah sekitar 175g.

2.      Apel Manalagi

Apel Manalagi merupakan salah satu jenis apel yang banyak dibudidayakan di daerah Malang. Apel Manalagi memiki karakteristik kulit berwarna hijau kekuningan. Apel ini memiliki rasa manis dan aroma yang kuat, karena itu Apel Manalagi menjadi salah satu kultivar apel unggulan yang dibudidayakan. Dagingnya tidak dapat dipisahkan berwarna putih kekuningan dengan tekstur agak liat dan kandungan airnya kurang. Biji buah antara 1-10 biji per buah. Bentuk buah agak bulat dengan ujung dan pangkal berlekuk dangkal dengan ukuran diameter buah sekitar 7 cm. Berat buah berkisar antara 100-160 gram per buah.

3.      Apel Fuji

Apel Fuji merupakan hasil seleksi dari silangan antara Red Delicious dan Ralls Janet. Apel ini merupakan apel impor yang berasal dari negara Jepang. Ciri-ciri apel jenis ini kulitnya berwarna merah muda, daging buah berwarna putih kekuningan, renyah, tidak dapat dipisahkan, berair, rasanya manis dengan aroma tajam. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.

4.      Apel Salmon

Apel Salmon memiliki nama lain Cripps Pink atau dikenal juga sebagai Pink Lady. Apel jenis ini merupakan apel impor yang dibudidayakan di negara bagian Washington. Kulit luarnya berwarna merah muda kemerahan. Tekstur daging buahnya padat, segar dengan aroma yang tajam. Rasa manis merupakan ciri khas apel ini. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.

5.      Apel Merah

Apel merah disebut juga dengan Red Delicious  berasal dari Amerika. Apel ini berbentuk hati yang mempunyai kulit agak tebal dengan warna merah hati. Daging buah lunak, berair dengan rasa manis sedikit asam. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.

6.      Apel Granny Smith

Apel Granny Smith berasal dari Australia. Buahnya berbentuk bulat dengan pangkal dan ujung buah berlekuk dangkal. Warna kulitnya hijau muda dengan daging buah berair berwarna putih dan memiliki rasa yang asam. Apel jenis ini memiliki ukuran sedang dengan ukuran biji besar yang jumlahnya sekitar 1-10 biji per buah.

Buah apel mudah ditemui di pasar-pasar atau toko buah dengan berbagai macam varietas. Tanaman apel masih banyak dibudidayakan didaerah-daerah tertentu. Tetapi erosi genetik memungkinkan terjadi pada jenis apel Red Delicious dan Ralls Janet. Karena kedua apel jenis ini telah disilangkan dan menghasilkan Apel Fuji. Apel Fuji sekarang lebih banyak diminati karena memiliki kualitas yang lebih unggul.
Erosi genetik adalah hilangnya sumber daya genetik yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia. Erosi genetik akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada tumbuhan. Keaneragaman tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap spesies secara bertahap maupun drastis. Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan.
Penyebab erosi genetik adalah karena faktor alami dan juga faktor manusia. Hilangnya habitat alami menjadi penyebab adanya erosi genetik pada tumbuhan. Erosi genetik pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia. Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal akan membuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi genetik. Penggunaan bahan sintesis membuat bahan serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik. Salah satu upaya untuk pencegahan terjadinya erosi genetika adalah mempertahankan plasma nutfah dengan cara membudidayakan atau menyimpan benih pada bank benih.



Sekian yang dapat saya sampaikan.
Semoga bermanfaat J
Salam Petani Berdasi..

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan praktikum genetika tumbuhan variasi genetik

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN oleh, NURUL HIDAYATUN NAJAH 1604020010 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKU...