Minggu, 11 Juni 2017

laporan praktikum genetika tumbuhan variasi genetik

LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN





oleh,
NURUL HIDAYATUN NAJAH
1604020010




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017



Kamis, 27 April 2017
                        VARIASI GENETIK TUMBUHAN                       

I.   TUJUAN
Tujuan dari dilakukan praktikum ini adalah untuk :
1.      Mengetahui variasi genetik (dalam hal ini variasi morfologi tanaman).
2.      Mendokumentasikan variasi genetik tanaman/plasma nutfah tersebut.
3.      Memperkirakan apakah terjadi erosi genetik pada plasma nutfah tanaman tersebut.

II.   DASAR TEORI
Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini memiliki perbedaan walupun masih dalam satu spesies, hal ini di sebabkan karena keanekaragaman (variasi). Keanekaragaman adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman jenis merupakan keragaman organisme dari suatu spesies yang mempunyai perilaku, strategi hidup, bentuk, ruang dan juga ketergantungan antara jenis satu dengan yang lainnya berbeda. Beranekaragam jenis akan menunjukkan adanya variasi bentuk yang berbeda-beda pula (Anonim, 2012).
Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif (Syamsuri, 2004).
Keragaman variasi di temukan hampir di semua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat atau masa, volume, ukuran, bentuk dan tanggap terhadap faktor luar atau lingkungan. Menurut tolak ukurnya variasi dibagi atas: (1) Variasi yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, dan jumlah. Kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). (2) Variasi yang bersifat kualitatif seperti: golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji. Kualitatif bersifat “diskontinum” (tidak bersambung menurut deret matematis) (Suryati, 2008).
Variasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu (Suryati, 2008):
1.     Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel lainnya. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa.
2.     Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu.  
Keanekaragaman genetika dapat terjadi karena adanya perubahan nukleotida penyusun DNA. Perubahan ini mungkin dapat mempengaruhi fenotipe suatu individu organisme yang dapat dipantau dengan mata telanjang, atau mempengaruhi terhadap lingkungan tertentu. Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen (Campbell, 2002).
Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya. Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya (Suryati, 2008).
Erosi genetik adalah hilangnya sumber daya genetik yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia. Erosi genetik merupakan masalah yang keprihatinan dan cukup serius. Hal itu dapat terjadi karena erosi genetik akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada hewan dan tumbuhan. Keaneragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap spesies secara bertahap maupun drastis. Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan.
Penyebab erosi genetik dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia. Erosi genetik yang disebabkan dari faktor manusia lebih mengkhawatirkan daripada karena faktor alam. Proses erosi genetik pada tumbuhan dapat terjadi karena beberapa macam faktor. Hilangnya habitat alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetik pada tumbuhan. Penggembalaan hewan ternak secara berlebihan pada suatu kawasan dapat membuat tanaman di sekitar kawasan tersebut mengalami erosi genetik. Erosi genetik pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia. Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal akan membuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi genetik. Pertanian modern mendorong petani menjadi hanya menanam tumbuhan komersial saja sehingga varietas yang ditanam juga terbatas. Hal itu juga dapat menyebabkan suatu gen dari spesies lain mengalami penurunan dan bahkan hilang. Penggunaan tumbuh-tumbuhan secara besar-besaran tanpa penanaman kembali dapat membuat tumbuhan yang digunakan mengalami erosi genetik dan menuju kepunahan. Contoh tanaman yang mengalami erosi genetik akibat eksploitasi hutan adalah kayu olin, kayu cendana, anggrek , rotan dan sawo kecik. Penggunaan bahan sintesis membuat bahan serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik.

III.   ALAT DAN BAHAN
Alat:                                                                           
1.      Pulpen        
2.      Kertas
3.      Alat dokumentasi/kamera

Bahan: -          




IV.   CARA KERJA
1.      Memilih satu jenis tanaman (apel).
2.      Mengumpulkan semua informasi yang diketahui mengenai keragaman buah tersebut dengan melakukan pengamatan di pasar. Mencari varietas/ keanekaragaman yang ada. Melakukan pengamatan terhadap variasi yang ada mengenai ukuran buah, warna kulit buah, dan warna daging buah.
3.      Melakukan wawancara dengan penjual mengenai nama lokal, status keberadaan, apakah masih banyak tersedia/masih dibudidayakan, apakah tipe tertentu sudah jarang ada, terjadi erosi genetik. Kenapa hal itu terjadi.
4.      Melakukan studi pustaka.

V.   HASIL PENGAMATAN
Variasi Genetik Buah Apel
No
Nama Jenis
Warna Kulit
Biji
Rasa
Daging Buah
1
Malang
Hijau semburat merah
Sedikit dan besar
Manis asam
Tidak dapat dipisahkan
2
Manalagi
Hijau kekuningan
Sedikit dan besar
Manis
Tidak dapat dipisahkan
3
Fuji
Merah muda
Sedikit dan besar
Manis
Tidak dapat dipisahkan
4
Salmon
Merah muda kemerahan
Sedikit dan besar
Manis
Tidak dapat dipisahkan
5
Merah
Merah
Sedikit dan besar
Manis asam
Tidak dapat dipisahkan
6
Granny Smith
Hijau muda
Sedikit dan besar
Asam
Tidak dapat dipisahkan




VI.   PEMBAHASAN
Variasi Genetik Buah Apel.
Keragaman dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup. Keragaman genetik disebabkan karena adanya keragaman gen. Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.
Apel adalah jenis buah -buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Apel dibudidayakan di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan /apel liar). Apel memiliki sekitar 57.000 gen, jumlah tertinggi pada genom tumbuhan yang dikaji sejauh ini dan lebih banyak gen dari genom manusia (kira-kira 30.000).
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan ber daun gugur , mencapai ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting. Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 – 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter.
Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak , dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 cm. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji .
Tanaman Apel mempunyai banyak varietas, bentuk buah yang berbeda, warna kulit buah, serta rasa yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis buah apel:
1.      Apel Malang
Apel Malang sebenarnya memiliki nama asli Rome Beauty, tetapi lebih dikenal dengan nama Apel Malang karena apel ini banyak dibudidayakan di Malang, Jawa Timur. Apel ini memiliki kulit berwarna hijau dengan semburat merah. Rasa dari apel ini perpaduan antara manis dan asam. Daging buah berwarna putih kehijauan dengan tekstur halus dan tidak dapat dipisahkan. Biji buah sedikit sekitar 1-10 biji per buah dengan ukuran besar. Buahnya berbentuk agak bulat dengan lekukan di bagian ujung. Berat rata-rata apel ini per buah sekitar 175g.
2.      Apel Manalagi
Apel Manalagi merupakan salah satu jenis apel yang banyak dibudidayakan di daerah Malang. Apel Manalagi memiki karakteristik kulit berwarna hijau kekuningan. Apel ini memiliki rasa manis dan aroma yang kuat, karena itu Apel Manalagi menjadi salah satu kultivar apel unggulan yang dibudidayakan. Dagingnya tidak dapat dipisahkan berwarna putih kekuningan dengan tekstur agak liat dan kandungan airnya kurang. Biji buah antara 1-10 biji per buah. Bentuk buah agak bulat dengan ujung dan pangkal berlekuk dangkal dengan ukuran diameter buah sekitar 7 cm. Berat buah berkisar antara 100-160 gram per buah.
3.      Apel Fuji
Apel Fuji merupakan hasil seleksi dari silangan antara Red Delicious dan Ralls Janet. Apel ini merupakan apel impor yang berasal dari negara Jepang. Ciri-ciri apel jenis ini kulitnya berwarna merah muda, daging buah berwarna putih kekuningan, renyah, tidak dapat dipisahkan, berair, rasanya manis dengan aroma tajam. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.
4.      Apel Salmon
Apel Salmon memiliki nama lain Cripps Pink atau dikenal juga sebagai Pink Lady. Apel jenis ini merupakan apel impor yang dibudidayakan di negara bagian Washington. Kulit luarnya berwarna merah muda kemerahan. Tekstur daging buahnya padat, segar dengan aroma yang tajam. Rasa manis merupakan ciri khas apel ini. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.
5.      Apel Merah
Apel merah disebut juga dengan Red Delicious  berasal dari Amerika. Apel ini berbentuk hati yang mempunyai kulit agak tebal dengan warna merah hati. Daging buah lunak, berair dengan rasa manis sedikit asam. Biji apel jenis ini berukuran besar dengan jumlah sekitar 1-10 biji per buah.
6.      Apel Granny Smith
Apel Granny Smith berasal dari Australia. Buahnya berbentuk bulat dengan pangkal dan ujung buah berlekuk dangkal. Warna kulitnya hijau muda dengan daging buah berair berwarna putih dan memiliki rasa yang asam. Apel jenis ini memiliki ukuran sedang dengan ukuran biji besar yang jumlahnya sekitar 1-10 biji per buah.

Buah apel mudah ditemui di pasar-pasar atau toko buah dengan berbagai macam varietas. Tanaman apel masih banyak dibudidayakan didaerah-daerah tertentu. Tetapi erosi genetik memungkinkan terjadi pada jenis apel Red Delicious dan Ralls Janet. Karena kedua apel jenis ini telah disilangkan dan menghasilkan Apel Fuji. Apel Fuji sekarang lebih banyak diminati karena memiliki kualitas yang lebih unggul.
Erosi genetik adalah hilangnya sumber daya genetik yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia. Erosi genetik akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada tumbuhan. Keaneragaman tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hilang akibat ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap spesies secara bertahap maupun drastis. Hilangnya keaneragaman tersebut dapat berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan.
Penyebab erosi genetik adalah karena faktor alami dan juga faktor manusia. Hilangnya habitat alami menjadi penyebab adanya erosi genetik pada tumbuhan. Erosi genetik pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan pembuangan zat kimia. Adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal akan membuat tanaman menjadi tidak berkembang secara alami sehingga juga dapat menyebabkan erosi genetik. Penggunaan bahan sintesis membuat bahan serat-serat alam menjadi kurang dikembangkan dan mengalami erosi genetik. Salah satu upaya untuk pencegahan terjadinya erosi genetika adalah mempertahankan plasma nutfah dengan cara membudidayakan atau menyimpan benih pada bank benih.
VII.   KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Variasi genetik merupakan keanekaragaman gen dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup.
2.      Apel Malang memiliki kulit berwarna hijau dengan semburat merah, rasa manis  asam, daging buah berwarna putih kehijauan.
3.      Apel Manalagi memiliki kulit berwarna hijau, rasa manis, daging buah berwarna putih kekuningan.
4.      Apel Fuji memiliki kulit berwarna merah muda, rasa manis, daging buah berwarna putih.
5.      Apel Merah memiliki kulit berwarna merah hati, rasa manis asam, daging buah berwarna putih.
6.      Apel Granny Smith memiliki kulit berwarna hijau muda, rasa asam, daging buah berwarna putih.
7.      Apel Salmon memiliki kulit berwarna merah muda kemerahan, rasa manis, daging buah berwarna putih.
8.      Erosi genetik adalah hilangnya sumber daya genetik yang sering diperbesar atau dipercepat oleh aktivitas manusia.
9.      Erosi genetik memungkinkan terjadi pada jenis apel Red Delicious dan Ralls Janet.
10.  Erosi genetik salah satunya disebabkan oleh adanya rekayasa genetika dan penggantian varietas tanaman lokal.
11.  Salah satu upaya untuk pencegahan terjadinya erosi genetika adalah mempertahankan plasma nutfah dengan cara membudidayakan atau menyimpan benih pada bank benih.



VIII.   DAFTAR PUSTAKA
Campbell NA, dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Bandung: Tarsito.

IX.   LAMPIRAN
           
Apel Malang                           Apel Manalagi
                
Apel Fuji                                             Apel Salmon

    
Apel Merah                                         Apel Granny Smith



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan praktikum genetika tumbuhan variasi genetik

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN oleh, NURUL HIDAYATUN NAJAH 1604020010 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKU...